Saturday 18 January 2014

Malam Minggu Mengigau

    Dinginnya malam ini telah berhasil membekukan hati ini. Yaah setidaknya itu mengurangi sedikit rasa kecewa yang ada di dalam hati ini. Ngomong-ngomong soal Kecewa, kadang gak bisa di anggap hal yang mudah. Apa lagi yang membuat kita Kecewa itu adalah orang yang kita sayangi. Rasa kecewa itu menghancurkan segalannya. Impian, harapan, cita-cita, bahkan suatu hal yang mulai di bangun demi mencapai impian itu. Bayangkan, jika step pertama dari tangga mencapai impianmu itu sudah mulai kau jalani, tapi ternyata anak tangga yang kini kau pijak runtuh. Bukan lagi jatuh. tapi kau akan terpelanting. ingat. anak tangga selanjutnnya belum kau bangun. tak ada pegangan karena belum ada pengalaman

Kecewa memang, tapi waktu terus berjalan. Dan anak tangga baru harus segera di bangun. Walau mungkin mimpimu yang lama itu harus kau lupakan. Kau kubur dalam-dalam dan tak ingin kau lihat lagi. Sedikit dari reruntuhn itu akan menjadi pegangan. sebagai penjaga jika ada yang runtuh. Kecewa akan membuatmu buta dan kehilangan arah. kalaupun kau bisa berdiri, tak ada yang bisa kau sadari. apa yang baru saja terjadi. Pedih memang. tapi rasa Kecewa itulah yang kini menjadi pengalaman. yang kini kau butuhkan adalah pencerahan agar kau bisa melihat lagi.

Sekali, dua kali atau lebih kau butuh untuk mengubur mimpi lamau. Setidaknya itu akan menjadi ceritamu di masa yang akan datang. Namun sebuah dilema. ketika mimpi lama yang sudah kau kubur itu kembali membayangimu. bahkan ada jalan untuk kau menuju mimpimu itu. Dilema memang. hal yang telah membuatmu kecewa kini datang seakan-akan membawa cahaya di tengah kebimbangan. Tapi sudah lah, masih ada waktu sebelum pengambilan keputusan itu harus di lakukan. mungkin kaos oblong dan oli lebih menyenangkan.

Akan kutunjukkan beberapa batu nisan impian yang telah lumutan itu. Oli dan Kaos oblong. hhehe cita-citaku saat masih pakai celana merah. Membuat penelitian sampai menemukan sebuah mesin yang bisa bergerak tanpa energi. Bisa di katakan mesin itu menciptakan energi yang akan dia gunakan untuk kebutuhan manusia dan juga untuk kelangsungan mesin itu agar tetap aktif. Mungkin efek tabloid "Olimotip" yang isinya kendaraan hasil modip itu yang membuat jiwaku "Kerasukan".

Pena dan kertas. ahhh kuno. mungkin lebih cocok kalau "Keyboard dan printer". Jaman sekarang udah tcanggih tcoej. Memasuki era celana biru membuat perpustakaan menjadi hiburan. Karena kantin, yaa tempat orang pada rebutan dan gak mau antri itu gak geratis. "hehehehehe" #iykwim Mulai sedikit kubuat karangan yang gak jelas kerangkannya. bahkan beberapa lirik lagu gak mutu pun dibuat saat era celana biru. Ini bisa jadi sebuah selingan pikirku.

Hehehe itu yang sudah paling lumutan batu nisannya. Masih ada lagi sih yang lain. Memang dingin bikin otak jadi agak miring. Makasih sudah "Sudi Mampir" di sarang codot yang terbengkalai ini.

No comments:

Post a Comment